• Perkins Maloney posted an update 4 years ago

    SariAgri – Penyakit antraknosa pada tanaman pepaya disebabkan oleh jamur Colletotrichum Gloesporiodes.

    Jamur ini bertahan dalam biji atau sisa tanaman di tanah. Ketika kondisi yang mendukung, jamur akan menyebar ke buah hijau yang belum matang melalui angin dan percikan air hujan.

    Jamur Colletorichum Gloeosporioides memiliki bentuk sempurna dengan nama Glomerella Cingulata.

    Bentuk sempurna dari cendawan ini merupakan fase kehidupan cendawan yang diperoleh dengan perkawinan sehingga mempunyai keragaman genetik yang tinggi.

    Adanya bentuk sempurna ini menyebabkan cendawan patogen lebih cepat berkembang menjadi resisten atau kebal terhadap fungisida dan cepat mematahkan ketahanan tanaman.

    Inang alternatif dari jamur Colletorichum Gloeosporioides adalah mangga, pisang, alpukat, singkong, karet, tomat, cabai dan terong.

    Gejala Serangan

    Serangan penyakit antraknosa kerap kali dijumpai di daerah dengan curah hujan relatif tinggi. Kondisi iklim kondusif berperan serta dalam mendukung perkembangan panyakit antraknosa sehingga serangan menjadi semakin parah. Pada tanaman pepaya, antraknosa dapat menyerang bibit pepaya, batang, buah dan daun.

    Gejala di Batang Pepaya

    Gejala awal terlihat matinya jaringan batang yang ditandai dengan timbulnya kebasahan berwarna abu-abu atau kehitaman dengan bintik-bintik berwarna jingga pada permukaan.

    Batang pepaya yang sering terserang adalah bagian batang dekat pucuk. Oleh karena itu, serangan sering terjadi pada bagian batang dekat pucuk, sehingga antraknosa menyebabkan gejala mati pucuk atau die back.

    Gejala di Daun Pepaya

    Infeksi Jamur Colletorichum Gloeosporioides pada daun pepaya awalnya menimbulkan bercak kecoklatan. Pada daun yang terserang terdapat binti-bintik berwarna jingga, lalu daun mulai gugur.

    Meskipun serangan antraknosa pada daun pepaya tidak terlalu berpengaruh terhadap produksi buah, namun berperan dalam penyebaran spora jamur patogen.

    Gejala di Buah Pepaya

    Gejala awal pada buah pepaya terdapat jaringan yang mati yang terlihat sebagai bercak kebasahan pada permukaan buah pepaya. Kemudian pada jaringan yang mati tersebut timbul cekungan.

    Selanjutnya cekungan meluas menjadi bercak konsentrik berwarna abu-abu atau kehitaman dengan titik-titik jingga pada permukaan buah pepaya, sehingga terjadi beberapa bercak pada satu buah pepaya yang dapat menyatu.
    berita hortikultura terkini Bercak tersebut dapat terjadi ketika buah pepaya masih dipohon maupun dalam penyimpanan.

    Teknik Pengendalian Penyakit

    – Menggunakan bibit dari varietas yang tahan terhadap antraknosa.- Menggunakan benih dari tanaman sehat/bebas penyakit antraknosa.- Merendam benih pepaya dengan larutan kunyit. Caranya 1 gram tepung kunyit dilarutkan dengan 1 liter air kemudian benih pepaya direndam selama kurang lebih 30 menit.- Untuk mengurangi serangan antraknosa, budidaya pepaya sebaiknya dilakukan secara monokultur.- Membersihkan kebun dari gulma atau rumput liar yang bisa menjadi inang patogen.- Membuat sistem drainase dengan baik agar lokasi pertanaman pepaya tidak tergenang air saat musim hujan.- Usahakan agar tanaman pepaya tumbuh optimal, yaitu dengan menjaga kebutuhan nutrisi tercukupi, pengairan, dan pemeliharaan tanaman secara intensif.- Sanitasi kebun dengan memusnahkan batang, daun dan buah pepaya yang terinfeksi antraknosa.

    Video Terkait: